Monday, September 7, 2020

medmeanderings

 Pertama, mari kita kenalan dengan sosok bernama Bob Sadino ini. Ia lahir pada tanggal 9 Maret 1933, di Tanjung Karang, Lampung. Sebenarnya, ia lahir dari keluarga yang cukup, bahkan dapat dikatakan berlebih. Karena pada saat itu, dia hanya lulusan SMA, untuk pergi dan menetap di Tanah Kincir Angin, Belanda. Dia hanya memberikan warisan dari ayahnya yang kemudian meninggal.


Di Belanda, ia mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan bernama Djakarta Lylod, di kota Amsterdam. Setelah itu ia juga telah pindah ke Hamburg, Jerman.


Ada, tidak hanya untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji melimpah, ia juga menemukan wanita yang menarik baginya, yaitu Soelami Soejoed. Setelah ia menikah Soelami, Bob memutuskan untuk kembali ke tanah airnya dan melepas karyanya di Belanda.


Modal yang Bob harus menikah Soelami adalah tekad. Ia mengaku tidak miskin, tetapi hanya memiskinkan diri mereka sendiri ketika ditanya oleh istrinya sebelum mereka menikah.


Di sinilah Bob mulai merintis usaha. Dengan modal dua mobil mewah yang dibawanya dari Belanda, dia akhirnya menjualnya dan mendapatkan sebidang tanah di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. mobil lain ia digunakan untuk membuka layanan penyewaan mobil dan dia adalah sopir.


Bob Sadino uang yang diperoleh dari penyewaan mobil sebenarnya cukup untuk kehidupan sehari - hari, tapi satu ketika ia mengalami kecelakaan parah. Satu - satunya mobil yang digunakan untuk mata pencaharian rusak parah. Dia tidak memiliki uang untuk memperbaiki mobil.


Karena tidak punya ide lain untuk membuat uang, ia memutuskan untuk menjadi kuli batu dengan pendapatan yang sangat rendah, yaitu Rp100. Karena kondisi keuangan yang semakin diperketat, namun kebutuhan meningkat secara dramatis, Bob akhirnya mengalami depresi cukup berat.


Tapi pada saat itu ia mendapatkan pencerahan sebagai insert dari seorang teman bernama Sri Mulyono Herlambang. Dia menyarankan Bob untuk mencoba beternak ayam. Awalnya Bob menggunakan ayam untuk melupakan semua kesulitan di tangan, tapi seiring waktu ia melihat ayam sebagai potensi pendapatan.


Saat itu ia mulai menjadi peternak ayam. Dia juga memilih untuk menjual telur sekitar hasil pertanian sendiri. Bob dan Soelami hanya menjual telur ayam di kompleks perumahan mereka sendiri. Karena di daerah perumahan elit Kemang, mudah bagi mereka untuk menjual telur dalam jumlah besar.


Usaha ini lebih besar, ia bahkan berhasil membuat sebuah supermarket yang kemudian dikenal sebagai Kem Chicks. Menurut dia, jika Anda ingin maju, terjun ke lapangan. Karena bisnis telur yang lancar, ia memperluas bisnis ke sektor daging. Karena sudah terkenal, tidak sulit untuk memasarkan produk baru. bisnis Bob terus tumbuh, ia terus menciptakan hal - hal baru, seperti makanan dan Kem Kem Pertanian. Kem Pertanian itu sendiri merupakan upaya untuk menjual sayuran dengan sistem hidroponik.


Meskipun ia berhasil, dia tetap rendah hati. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana dia berpakaian, tidak menonjolkan kemewahan. Dia hanya mengenakan pakaian yang ia nyaman, seperti celana pendek yang sering ia kenakan.


Bob Sadino, kita tahu bahwa kunci medmeanderings untuk menjadi sukses tidak selalu harus berjalan dengan sangat baik. Kegagalan dapat menjadi faktor yang membuat kita tumbuh dan terus berusaha untuk meninggalkan kegagalan. Dengan demikian kita bisa belajar dan mencoba untuk menjadi lebih.